Minggu, 16 Maret 2014

Review film "most the movie"

Synopsisnya ada seorang bapak yang memiliki seorang anak lelaki, si bapak sangat menyayangi anaknya melebihi apapun, dia seorang penjaga rel kereta di seberang sungai yang bekerja di sebuah jembatan jika ada kapal lewat jembatan akan dinaikan olehnya. Pada hari tertentu sang anak ingin ikut si bapak untuk melihat pekerjaannya, mereka begitu bahagia sampai pada saat kereta ingin lewat tetapi ada sebuah kapal juga sedang melintas, kereta yang datang sangat cepat dilihat oleh si anak dan si anak memperingatkan bapaknya tetapi bapaknya tidak melihatnya dengan inisiatif sendiri sang anak ingin menurunkan jembatannya secara manual lalu sang bapak melihat sang anak yang sedang berusaha tetapi dia terjatuh kedalam mesin yang membuatnya terjepit.

Nah disini sang bapak memiliki 2 pilihan menyelamatkan sang anak atau orang-orang dalam kereta ?

Pada akhirnya sang bapak memutuskan untuk menyelamatkan orang-orang yang didalam kereta dengan sangat terpaksa dan sedih dia membawa anaknya yang sudah tiada (meninggal)

Dia sangat sedih dan bimbang dia merasa putus harapan, tetapi ada titik cerah dimana dia melihat seorang wanita yang tadinya didalam kereta ingin bunuh diri dengan mengonsumsi narkoba tetapi tidak jadi karen melihat sang bapak yang sedih dijembatan sebelumnya yang sekarang sedang gembira dan bahagia dengan memeluk seorang anak lelaki yang lucu

Pesan : Dari apa yang saya dapat bahwa didunia ini terkadang kita harus merelakan kebahagiaan kita untuk mendapatkan kebahagiaan yang sempurna yang memang sudah direncanakan oleh Tuhan jadi jangan bersedih ataupun putus asa

Pengalaman pribadi : Kisah diatas kurang lebih mirip dengan cerita hidup saya dimana disaat umur saya masih 11 tahun saya ditinggal pergi oleh ibu saya (meninggal) saya merasa bimbang, putus asa dan merasa hidup saya tidak berguna lagi, tetapi seiring berjalannya waktu saya berusaha untuk bangkit dari keterpurukan, saya yakin apa yang direncanakan oleh Dia adalah yang terbaik

Link video : most the movie

2 komentar:

  1. jujur ya.. saya malah sedih baca pengalaman pribadinya dibanding filmnya.. saya kasih nilai 95

    BalasHapus